Kamis, 20 Maret 2014

DAYA HANTAR LISTRIK



DAYA HANTAR LISTRIK
A.    Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

I.              Tujuan
1.      Mahasiswa dapat membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listrik.
2.      Mahasiswa dapat membedakan larutan asam dan basa.
II.           Landasan Teori
Larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Zat terlarut umumnya jumlahnya lebih sedikit daripada zat pelarut. Contoh larutan gula, larutan garam dapur, larutan alkohol, dan lain sebagainya.
Berdasarkan daya hantar listriknya larutan diklasifikasikan sebagai berikut:


Larutan elektrolit atau sering disebut dengan larutan garam merupakan reaksi antara asam dan basa yang kemudian membentuk senyawa ion. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik karena mengandung ion-ion yang berbeda muatan.
Elektrolit dibedakan menjadi :
1.    Elektrolit kuat: elektrolit yang dapat terurai dengan sempurna/hamper sempurna menjadi ion-ion dalam pelarutnya,dan umumnya menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang baik.
2.    Elektrolit lemah: elektrolit yang hanya terurai sebagian kecil menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk.
Nonelektrolit adalah kebalikan dari elektrolot yaitu kalau di larutkan dalam air tidak menghantarkan listrik.Contohnya asam, basa, dan garam.
Dalam kehidupan kita sehari-hari sering menggunakan larutan elektrolit dan nonelektrolit. Contoh:
a.              Baterai untuk jam, kalkulator, handphone, remote control, mainan, dan lain sebagainya. Baterai menggunakan larutan amonium klorida (NH4Cl), KOH, atau LiOH agar dapat menghasilkan arus listrik.
b.             Aki dipakai untuk menstarter kendaraan, menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4).
c.              Oralit diminum penderita diare supaya tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung komponen larutan elektrolit untuk memungkinkan terjadinya daya hantar listrik yang diperlukan impuls saraf bekerja.
d.             Air sungai dan air tanah mengandung ion-ion. Sifat ini digunakan untuk menangkap ikan dengan menggunakan setrum listrik.
Air suling digunakan untuk membuat larutan dalam percobaan kimia adalah nonelektrolit sehingga hanya mengandung sedikit ion-ion.

III.        Alat dan Bahan

Alat
No
Nama Alat
Gambar
1
Alat penguji elektrolit

2
Gelas kimia

3
Baterai


Bahan
No
Nama Bahan
Gambar
1
Air suling

2
Garam dapur

3
Asam sulfat


4
Natrium hidroksida



5
Gula pasir



6
Asam cuka


7
Air ledeng


8
Air suling

9
Spirtus

10
alkohol


11
Lugol


VI.        Langkah Kerja
1.      Menyusun alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik
2.      Memasukkan 50 ml air suling ke dalam gelas kimia. Kemudian uji daya hantarnya, mencatat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada elektrode.
3.      Membersihkan elektrode dengan air dan mengeringkan. Dengan cara yang sama menguji daya hantar larutan lain yang tersedia.

IV.        Hasil Pengamatan

No
Larutan Uji
Daya   Hantar
   Listriknya
+
-
1
Larutan garam dapur
+++

2
Larutan asam sulfat
++

3
Larutan kalium hidroksida
+++

4
Larutan gula

-
5
Larutan asam cuka
+

6
Lugol
++

7
Air suling

-
8
Alkohol 70%

-
9
Alkohol 96%

-
10
Spiritus

-
11
Air Ledeng
+


V.           Pembahasan
Dari tabel hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa larutan elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik dan akan menghasilkan gelembung-gelembung sehingga lampu bohlam yang digunakan dalam percobaan menyala. Berdasarkan uji larutan tersebut dapat diketahui larutan yang dapat menghantarkan arus listrik adalah larutan garam dapur, larutan kalium hidroksida, larutan asam sulfat dan lugol, sedangkan yang tidak menghantarkan arus listrik atau daya hantarnya negatif adalah larutan gula, larutan asam cuka, air suling, air ledeng, spiritus, alkohol.

VI.        Kesimpulan

1.      Lampu dapat menyala karena molekul-molekul telah terionisasi dengan sempurna dan ion ion yang ada pada larutan tersebut dapat bergerak bebas sehingga disebut sebagai larutan elektrolit.
2.      Sedangkan apabila lampu indikator tidak dapat menyala, hal tersebut karena molekul-molekul yang ada pada larutan tidak dapat terionisasi dengan sempurna sehingga disebut dengan larutan non-elektrolit.
3.      Adanya arus listrik yang menghantarkan melalui larutan ditandai dengan gelembung-gelembung gas yang ditimbulkan dan nyala lampu.


VII.     Jawaban Pertanyaan

1.                  Gejala yang menandai hantaran listrik melalui larutan adalah nyala lampu dan adanya gelembung-gelembung yang ditimbulkan.
2.                  Bahan yang termasuk larutan elektrolit yaitu larutan garam dapur, larutan asam sulfat, larutan kalium hidroksida, dan lugol. Sedangkan, bahan yang termasuk larutan non elektrolit yaitu larutan gula, larutan asam cuka, air ledeng, air suling (aquades), spiritus, dan alkohol.
3.                  Kesimpulannya yaitu larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Adanya arus yang menghantar ditandai dengan nyala lampu dan timbulnya gelombang gas.



DAFTAR PUSTAKA
Blog Pendidikan Kimia. 2010. Diunduh dari http://chemistryacademicblog.blogspot.com/2012/12/membedakan-larutan-elektrolit-dan.html pada tanggal 9 Juni 2013.
Saputra Hadi.2012. diunduh dari http://www.plengdut.com/2012/11/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit.html pada tanggal 9 Juni 2013
Warsiti dan Kartika Christy. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA 1. Kebumen: FKIP UNS
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar